Mashiro no Oto

Setsu Sawamura melarikan diri dari desa kecil tempat tinggalnya setelah kematian kakeknya, ahli shamisen legendaris Matsugorou Sawamura. Di ranjang kematiannya, Matsugorou menyuruh Setsu untuk berhenti bermain shamisen jika ia hanya akan meniru orang lain dan tidak bermain dengan caranya sendiri. Dalam kesedihannya, Setsu pergi ke Tokyo, berharap kota besar itu dapat memberinya inspirasi untuk menemukan gaya bermainnya yang unik. Namun, Tokyo menentang harapannya dengan menenggelamkan semua suara lain dengan kebisingan kehidupan kota yang memekakkan telinga.